Sabtu, 27 Januari 2024

Sederhana Berpikir: Hikmah Kesejatian ala Prof. Dr. HAMKA


Prof. Dr. HAMKA, seorang pemikir ulung dan cendekiawan terkemuka, menjalani hidupnya dengan falsafah kesederhanaan. Dalam pandangannya tentang berpikir, beliau menekankan pentingnya menjauhi kerumitan dan merangkul kebenaran yang sederhana namun mendalam.

Bagi Prof. Dr. HAMKA, sederhana berpikir adalah menemukan kebijaksanaan dalam kemudahan. "Jangan biarkan pemikiran kita terperangkap dalam labirin rumit yang tak berujung. Kebijaksanaan terletak pada kemampuan kita menyederhanakan segala sesuatu," kata beliau dengan bijak.

Pemikiran sederhana, menurut beliau, adalah kunci untuk mencapai kebenaran sejati. Melalui kesederhanaan itu, kita dapat menyingkirkan keraguan dan menemukan esensi dari suatu masalah. Prof. Dr. HAMKA seringkali merenung bahwa dalam kesederhanaan itulah kebenaran sejati dapat bersinar seperti sinar matahari yang menerangi kegelapan.

Beliau menekankan bahwa sederhana berpikir tidak sama dengan kekurangan intelektual. Sebaliknya, itu adalah manifestasi dari kebijaksanaan yang sejati. "Berfikir sederhana bukanlah tandanya kekurangan dalam pengetahuan, melainkan kebijaksanaan dalam memahami kehidupan," papar Prof. Dr. HAMKA dengan tegas.

Pemikiran sederhana, menurut pandangan beliau, juga merujuk pada kemampuan melihat keindahan dalam hal-hal kecil. "Jangan lewatkan keindahan di sekitar kita hanya karena kita terlalu sibuk mencari yang besar. Kadang-kadang, kebenaran terbesar ada pada hal-hal yang paling sederhana," ujar beliau penuh makna.

Prof. Dr. HAMKA mengajarkan bahwa sederhana berpikir adalah pintu menuju kebijaksanaan yang mendalam. Ketika kita mampu merangkul kebenaran yang sederhana, kita akan mampu menjalani kehidupan dengan kedamaian batin. Baginya, kebijaksanaan yang sejati adalah ketika pikiran kita jernih dan hati kita tulus.

Dalam era kompleksitas dan kebingungan, ajaran Prof. Dr. HAMKA tentang sederhana berpikir menjadi semacam terang bagi mereka yang mencari makna. Beliau mewariskan kebijaksanaan tentang pentingnya menyederhanakan pemikiran agar dapat menghadapi kehidupan dengan kebijaksanaan dan ketenangan hati. Dengan merenungi kata-kata beliau, kita diingatkan untuk selalu mencari kearifan dalam kehidupan yang sederhana, karena di sana terdapat kebenaran yang abadi.