Pekanbaru, 11 Juni 2025 — Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menggelar Majlis Zikir dan Tausiah dalam rangka memperingati 55 tahun berdirinya lembaga tersebut, Rabu (11/6/2025), bertempat di Balai Adat LAM Riau, Pekanbaru.
Majlis dihadiri oleh para tokoh adat, alim ulama, cendekiawan, pengurus LAMR, serta masyarakat luas yang turut hadir dalam suasana penuh khidmat dan kekhusyukan.
Pada acara tersebut hadirin disuguhkan dengan tausiah agama yang disampaikan oleh Dr. H. Muhammad Suhaimi Shaleh. Dalam tausiahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai keislaman dalam adat Melayu, serta menjadikan lembaga adat sebagai ruang dakwah dan pendidikan moral bangsa.
Acara zikir bersama dipimpin oleh Tuan Guru Sech Muhammad Ismail Royan, Pimpinan Pondok Pesantren Babussalam. Zikir dilantunkan secara berjemaah sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang LAMR dalam mengemban amanah pelestarian adat dan budaya Melayu yang Islami.
Majlis dilaksanakan pada pagi hari, Rabu, 11 Juni 2025, di Balai Adat LAM Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan 55 tahun LAMR, sekaligus bentuk refleksi, doa, dan permohonan keberkahan kepada Allah SWT atas perjuangan menjaga adat yang berlandaskan syariat Islam. Zikir dan tausiah juga menjadi sarana untuk memperkuat spiritualitas dan jati diri masyarakat Melayu Riau.
Suasana berlangsung khidmat dan penuh ketenangan. Para peserta larut dalam zikir dan doa bersama, sementara tausiah yang disampaikan menggugah kesadaran akan pentingnya sinergi antara adat, agama, dan kehidupan bermasyarakat.
Ketua Umum DPH LAMR dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan 55 tahun ini adalah titik penting untuk memperkuat peran LAMR sebagai pelindung nilai-nilai kemelayuan yang berpijak pada syariat.
“LAMR tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menghidupkan warisan yang sarat dengan hikmah Islam. Semoga majlis ini menjadi wasilah keberkahan bagi kita semua,” ujarnya.
Rangkaian acara ini ditutup dengan doa bersama, memohon keselamatan bagi bangsa, negeri, dan kelestarian adat Melayu Riau di masa yang akan datang.