Jumat, 05 Agustus 2011

Kenapa koq SAYA selalu merasa KHAWATIR..... ?


Di Bulan Ramadhan jika kita berpuasa dan beramal saleh termasuk melaksnakan amalan Qiyamullail dengan ikhlas dan mengharap ridho Allah, maka akan Diampuni dosa setahun yang lalu.
Oleh sebab itu sungguhlah bijaksana bila selama Bulan Ramadhan kita manfaatkan untuk melakukan ibadah ataupun amalan sesuai petunjuk Rosulullah.
Di dunia ini sebagai ummat Islam seyogyanya kita meyakini bahwa kita dapat meraih kebahgiaan Didunia dan di akhirat dengan IMAN.
Bila ada yang bertanya “Apa yang dicari”  tentulah jawabnya “Kebahagiaan di dunia dan di akhirat”  hal ini sesuai dengan do’a kita [do'a sapu jagat] Robbana atina…….dst
Dalam hidup kita sering tertipu antara KESENANGAN yang berkaitan dengan kemudahan karena adanya fasilitas, dengan KEBAHAGIAAN yang berkaitan dengan suasana bathin.
Lalu apa itu rumusan bahagia ? BAHAGIA adalah :  Suatu keadaan yang dapat menetramkan hati [tenang, damai, tentram/tak khawatir/tak was-was].
Pertanyaannya bagaimana kita memperolah KEBAHAGIAN ?

Caranya adalah dengan TAAT terhadap  aturan Allah, Rosul dan ulil amri (pemimpin).
Ah… masak itu saja ? Ya hanya itu kuncinya………….. Hal ini tentunya sangat mudah kita pahami, bila kita mau berpikir sejenak. Contohnya begini …. Ada aturan pemimpin bila kita tidak ikuti/langgar,  sudah barang tentu kita tidak akan nyaman, meskipun kita belum ketahuan namun sepanjang pelangaran itu kita buat,  kita akan merasa khawatir, takut, dan akhirnya dapat menyebabkan kita stress dan pekerjaan kita menjadi tidak berkualitas.
Itu baru perintah pimpinan yang jelas di depan mata kita dan ada masa/cara ketahuannya yang jelas, Lalu bagaimana perintah Rosul, bagaimana dengan perintah Allah kan hukumannya nanti di akhirat. ya......sama dengan melanggar aturan Pimpinan tadi, sampai kita ketahuan dan dihukum maka sepanjang itu kita akan terus merasa khawatir dan tidak nyaman.
Alangkah ruginya semasa atau sepanjang kita hidup kita terus merasa was-was, khawatir, bahkan terkadang kita tidak mengerti kenapa ada kekhawatiran dan di dada kita ini terus berdegup-degup seperti orang ketakutan, sudah bisa dipastikan, atau selidikilah sendiri … apa perintah Rosul atau perintah Allah yang kita langgar.
Lebih jauh lagi setelah itu kita meninggal dunia, di dalam kubur, di Alam Barzah sepanjang penantian hari berbangkit kitapun merasa takut dan khawatir karena amalan kita di dunia tidak sebanding dengan kejahatan yang kita lakukan, sungguh masa penyiksaan yang panjang.
Ketersiksaan menjelang hari ketahuannya/dihisabnya... kesalahan/Dosa kita, selama itu pula kita tidak dapat merasakan KEBAHAGIAAN, yang kita rasakan hanya kekhawatiran, dan bahkan ketakutan. Meskipun kita hidup dilimpahi kesenangan. Mau pergi senang aja… karena ada Mobil, mau tidur senang aja… karena ada ruang tidur yang mahal dan mewah, mau makan senang aja… karena ada makanan yang tersedia. Tapi kita tidak BAHAGIA karena diliputi oleh kekhawatiran, mau pergi khawatir…. rumah yang ditinggal di maling orang, mau tidur siang khawatir… nanti tidak dapat jabatan karena tidak hadir rapat, mau makan khawatir… kolesterol dan asam urat naik.... atau kekhawatiran- kekhawatiran yang lain, yang terkadang kita sendiri tidak tahu apa sebabnya (sesungguhnya..... sebabnya adalah kita MELANGGAR ATURAN ALLAH, ROSUL DAN ATAU ULIL AMRI)
Semoga bermanfaat .... !!!

2 Ramadhan 1432
Terima kasih ustadz : Ubaedillah, SP